"Hahaha hahaha"
"Hahahaha"
Sesubuh ini, dua orang itu terus asyik bercengkerama. Bercanda sesama senior pekerja di tempat itu. Satunya adalah pengawal pribadi (walpri), lainnya adalah Polisi Patroli Pengawal (patwal).
Mata mereka jelas menunjukkan kantuk yang sangat. Wajar saja, jam 01.00 mereka baru tiba dari Ciamis.
"Sekali melangkah, pantang menyerah!!"
"Sekali tampil, harus berhasil!!"
Berulang keduanya mengulang dua kalimat itu, kalimat yang diajarkan dalam pendidikan kemiliteran keduanya.
"Yaah, biar lelah.. tapi harus tetap siaga. Super Komando!" kata sang petugas patwal. Super Komando, punya makna kurang lebih Komando mutlak ada pada keputusan atasan dan tak bisa diperkirakan. Sehingga sangat menuntut kesiagaan setiap saat.
"Jakaaarta, nanti malam ke Tasik katanya ya? jadi Pak?", agak malas petugas patwal bertanya.
"Ya, itu tadi Pak. Super Komando. Tugas kita hanyalah siaga. Sekali melangkah, pantang Menyerah! Jadi, nanti mau kemana, berikutnya mau kemana, kita harus siap!"
"Saya cuma heran Pak, kenapa Atasan kita selalu punya tenaga buat mendatangi semuanya? padahal kalau hemat kita, acara-acara yang tidak terlalu penting tak perlu lah didatangi segala."
"Itulah Pak. Kalau pemimpinnya Istiqomah, seharusnya memang seperti itu. Sejak awal menjabat, kita semua sudah berjanji untuk tampil melayani. Maka jika pemimpin itu konsisten dengan komitmennya, ya betul lah sikap yang beliau ambil. datangi semua, datangi rakyatnya."
"mmm, iya..ya..", petugas patwal berangguk mengiyakan.
"Ya sama halnya dengan kita. Saat beliau siap pergi kemanapun, ya kita juga harus siap. Menjaga, melindungi beliau. Begittu pak.."
"Persiapan!! Persiapan!!!"
Tiba-tiba terdengar pekikan dari belakang mobil tempat keduanya bercengkerama, juga dari Radio Pesawat.
Tak lama menjelang, sang atasan pemegang 'Super Komando' itu sudah sigap menaiki mobil, hendak menuju Jakarta untu Rapat koordinasi mengenai perampungan waduk Jatigede.
Karena ia adalah pemimpin sebuah wilayah besar, Jawa Barat, maka undangan dari Penjuru daerah harus siap disambangi. Malam, setelah siangnya kembali dari Jakarta dan berkegiatan hingga sore di Bandung, rombongan itu bergerak menuju Tasik, karena warga disana sudah menanti untuk Sahur Bareng Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.
"Hahahaha"
Sesubuh ini, dua orang itu terus asyik bercengkerama. Bercanda sesama senior pekerja di tempat itu. Satunya adalah pengawal pribadi (walpri), lainnya adalah Polisi Patroli Pengawal (patwal).
Mata mereka jelas menunjukkan kantuk yang sangat. Wajar saja, jam 01.00 mereka baru tiba dari Ciamis.
"Sekali melangkah, pantang menyerah!!"
"Sekali tampil, harus berhasil!!"
Berulang keduanya mengulang dua kalimat itu, kalimat yang diajarkan dalam pendidikan kemiliteran keduanya.
"Yaah, biar lelah.. tapi harus tetap siaga. Super Komando!" kata sang petugas patwal. Super Komando, punya makna kurang lebih Komando mutlak ada pada keputusan atasan dan tak bisa diperkirakan. Sehingga sangat menuntut kesiagaan setiap saat.
"Jakaaarta, nanti malam ke Tasik katanya ya? jadi Pak?", agak malas petugas patwal bertanya.
"Ya, itu tadi Pak. Super Komando. Tugas kita hanyalah siaga. Sekali melangkah, pantang Menyerah! Jadi, nanti mau kemana, berikutnya mau kemana, kita harus siap!"
"Saya cuma heran Pak, kenapa Atasan kita selalu punya tenaga buat mendatangi semuanya? padahal kalau hemat kita, acara-acara yang tidak terlalu penting tak perlu lah didatangi segala."
"Itulah Pak. Kalau pemimpinnya Istiqomah, seharusnya memang seperti itu. Sejak awal menjabat, kita semua sudah berjanji untuk tampil melayani. Maka jika pemimpin itu konsisten dengan komitmennya, ya betul lah sikap yang beliau ambil. datangi semua, datangi rakyatnya."
"mmm, iya..ya..", petugas patwal berangguk mengiyakan.
"Ya sama halnya dengan kita. Saat beliau siap pergi kemanapun, ya kita juga harus siap. Menjaga, melindungi beliau. Begittu pak.."
"Persiapan!! Persiapan!!!"
Tiba-tiba terdengar pekikan dari belakang mobil tempat keduanya bercengkerama, juga dari Radio Pesawat.
Tak lama menjelang, sang atasan pemegang 'Super Komando' itu sudah sigap menaiki mobil, hendak menuju Jakarta untu Rapat koordinasi mengenai perampungan waduk Jatigede.
Karena ia adalah pemimpin sebuah wilayah besar, Jawa Barat, maka undangan dari Penjuru daerah harus siap disambangi. Malam, setelah siangnya kembali dari Jakarta dan berkegiatan hingga sore di Bandung, rombongan itu bergerak menuju Tasik, karena warga disana sudah menanti untuk Sahur Bareng Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, sahur bersama warga Tasik (15/8) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar