Isu Mangrove


Issues


Selama ratusan milenia, Hutan mangrove telah melindungi daratan berpenduduk dan kawasan pesisir. MAngrove mampu meredam amuk gelombang, mengumpulkan bakteri penghancur virus-virus udang, juga ikut serta jadi stabilisator iklim.
Namun sayangnya, kini mangrove malah dikesankan layaknya lahan basah dan rawa tak berguna. Terbentuknya 'frame' semacam ini tak luput dari kelalaian Pemerintah. Bahayanya, keterlanjuran ini kian berlanjut pada para oknum eksploitir yang terus menumpuk alibi bahwa mangrove hanyalah sumberdaya murah dan  tak terlindung.
Nah, berikut hal-hal yang berperan pada penyusutan areal mangrove kawan-kawan:
  • pertambakan (udang, bandeng, dan komoditas payau lainnya)
  • penebangan liar
  • Ekstraksi dan eksplorasi minyak
  • Pariwisata
  • Urbanisasi
  • Pembangunan pelabuhan
  • Pengembangan Jalan
  • dll

Gambar. Saat bersama teman-teman mengikuti Diklat Konservasi Mangrove, Blanakan-Subang


terus, akibat dari penysutan tersebut adalah:
  • Penurunan produktivitas akativitas Perikanan
  • mengacaukan siklus migrasi burung-burung Khas 
  • berkurangnya sumberdaya air
  • Salinisasi lumpur pesisir
  • erosi dan abrasi
  • lepasnya CO2 ke atmosfer

Sekedar info, 50% dari deforestasi mangrove diakibatkan oleh pembukaan lahan tambak uadang. Sekarang ini, kurang setengah dari ekosistem mangrove (non-rehab) berada dalam status Bahaya. 

KAwan sekalian, mangrove termasuk diantara spesies dunia yang paling terancam punah. Namun BISA, semuanya masih BISA dipulihkan. Kesadaran, kepedulian serta bersabar untuk rajin berpikir panjang, akan membantu forestasi mangrove :)




sumber: http://mangroveactionproject.org/issues

2 komentar:

  1. Tahun ini konservasi mangrove menjadi fokus kajian para konservator. Upaya konservasi yang diusahakan sekarang adalah konservasi berbasis masyarakat, salah satunya adalah mengajak masyarakat sekitar untuk bisa menggunakan kearifan lokalnya terhadap mangrove sebagai tempat melangsungkan hidupnya. Saat ini sedang digerakkan pemanfaatan hutan mangrove sebagai penyimpan karbon. Mendukung protokol Kyoto yang berlaku hingga 2012 perihal program REDD (Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yeap, selanjutanya problem utama adalah konsistensi, presistensi para konservator, juga harmoni kebijakan antar stakeholder.

      Sebab di lapangan, hal2 itulah yg jadi kendala besar bagi eksistensi mangrove.

      ada juga program 'Mangrove Capital' dari Wetlands Indonesia, selengkapnya bisa download di http://www.mediafire.com/?htweaq508j6qo1z

      Hapus

Related Post

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...