Kado bernama Adil

Semua pekerja, apapun posisinya disini telah memaklumi bahwa tanggal di kalender mereka hitam semua. Ya, tanggal merah hanya ada di kalender 'biasa'. Bagi mereka yang disini, semua tanggal serba hitam. Sebab itu, untuk memberi tubuh mereka jatah istirahat, ada jatah Shift. Mereka bekerja 3-4 hari penuh dalam sepekan. dan sisanya beristirahat.

Namun ia, sebagai 'Kepala' di rumah ini jelas tak terganti. Dalam satu minggu, ia bekerja 7 hari, dan dalam sehari ia bisa menghabiskan nyaris 7/8 harinya untuk bekerja. Mulai aktif pada 1/3 malam, dan tidur kembali menjelang 1/3 malam.

Maka tak perlu heran bila berjumpa dengan wajah-wajah kusut masai disini. Tidur mereka kurang. itu!

Minggu malam, ba'da Isya 2 September 2012 semua staf mobile-nya telah stand by untuk berangkat. Jadwal acara yang harus dikunjungi adalah pukul 19.00. Namun mendekat pukul 20.00, belum juga nampak akan berangkat. Semua kru akhirnya membunuh bosan dengan mengobrol. Apapun. Selama itu masih bisa menjaga mood, maka bicarakan saja.

Lama menunggu dan kuatir lupa, seorang staf akhirnya berinisiatif untuk mengingatkannya. Ia pun masuk ke rumah dinas itu.

Tak lama, ia kembali dengan wajah datar yang sedikit tersenyum:

"Gak tega. Beliau lagi bercanda sama anak-anaknya," katanya.

---
Pernah di suatu kesempatan, seseorang mengeluh padanya.

"Ustadz, dulu ustadz seringkali bertemu dengan kami, kenapa sekarang kok sulit sekali? Bahkan boleh jadi, sejak ustadz menjadi Gubernur pada 2008, ini adalah kali pertama ustadz bisa bertatap muka lagi dengan kami disini."

Yang ditanya senyum saja dengan tenang. Timpalnya:

"Jika saudara memang merasa 'kehilangan', maka tolong camkan. Bahwa anak dan istri saya jauh lebih kehilangan daripada saudara semua disini. Bahkan sering merasa bahwa saya sendiripun kehilangan diri saya."

Atau di kesempatan lain, seringkali ia menceritakan kisah satu ini:

"Suatu subuh, usai shalat Rasulullah saw tak berwirid seperti biasa, beliau malah bergegas keluar Mesjid. Tak berapa lama, beliau pun kembali. Para sahabat yang keheranan bertanya: 'Wahai Rasulullah, mengapa engkau berlaku demikian?' Jawabnya, 'Seharian kemarin aku lupa mencium anakku. Usai shalat tadi aku baru ingat hingga bergegas pulang ke rumah untuk mengecupnya, lalu kembali lagi kemari.'"

Adil di dirinya, adalah matahari yang bergulir begitu saja. Terbit, membagi sinarnya, lalu beranjak ke belahan dunia lain.


allahua'lam bsh shawab...

010112 - Hangat Peluk Gubernur Ahmad Heryawan pd Putra Bungsunya,  Car Free Day Jl.Ir H Juanda


7 komentar:

  1. Subhanallah...semoga Allah memberikan kesehatan dan kemudahan..Jauhkan Beliau dari segala fitnah ya Allah...
    Amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. amiin Ya Rabb, semoga kita mampu menjadi sosok dengan sikap serupa bahkan lebih baik :)

      Hapus
  2. subhanallah, semoga Allah memberikan kang aher dan keluarga di berikan kekuatan untuk berdakwah di negeri ini, sosok yang sangat sederhana yang tidak pernah di ketahui media yang lain, salut buat kang aher :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. moga kita pun demikian, mampu berbuat terbaik bagi dakwah di posisi kita saat ini :)

      Hapus
  3. cerita yang syarat makna..smg senantiasa berada di dlm LindunganNYA

    BalasHapus
  4. moga kita pun jadi pribadi yg demikian, ringan berbagi makna dan dilindungi senantiasa oleh Allah :)

    BalasHapus
  5. kesibukan terkadang menjauhkan dari keluarga, namun tetap berusaha adil.

    BalasHapus

Related Post

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...