Ahmad Heryawan
[Gubernur Jawa Barat]
Tahun 2008, sepertinya tak ada yang tahu siapa dia. Saat menang PILKADA masyarakat terhenyak. 4 tahun kepemimpinan hingga kini, ada 70 penghargaan yang diraih. Sampai-sampai, pentolan Parta HANURA Jend (purn) Wiranto berkomentar: "5 Penghargaan saja sudah Sulit, ini bisa sebanyak itu??"
Nah, boleh jadi kita pun belum terlalu akrab dengannya. Yuk kita kenali ia:
Pria kelahiran Sukabumi, Jawa Baat 19 Juni 1966 ini selain sebagai politikus juga dikenal sebagai mubaligh yang sekaligus menjadi ketua umum Pengurus Besar Persatuan Umat Islam (PUI). Sebelum terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat periode 2008-2013, kang AHER (begitu ia akrab disapa) menjadi wakil rakyat di DPRD DKI Jakarta dan aktif mengajar di berbagai perguruan tinggi. Diantara kesibukannya, kang AHER tak lupa mewakafkan waktu dan tenaganya untuk kegiatan sosial, pemberdayaan masyarakat dan lngkungan.
Semula banyak yang meragukan kemampuannya mengemudikan biduk provinsi Jawa Barat yang berpenduduk nyaris 43 juta dengan baik. Keragu-raguan itu dijawab dengan bekerja, bukan menangkis kata-kata. Dan terbukti, selama kepemimpinannya Jawa Barat menunjukkan kemajuan yang berarti. Tiga sektor yaitu pendidikan, kesehatan dan lapangan kerja yang jadi jualan saat kampanye menunjukkan peningkatan. Angka pengangguran berkurang, tingkat kesehatan masyarakat naik, pendidikan mulai merata. Sektor infrastruktur juga berhasil ditingkatkan kualitasnya, sehingga jumlah jalan dan jembatan yang rusak relatif berkurang.
Kang AHER menyelesaikan pendidikan dari tingkat SD sampai dengan SMA di Sukabumi. Kemudian jenjang kesarjanaannya diperoleh di Fakultas Syariah LIPIA Jakarta pada 1992. Setelah lulus, ia meniti karir sebagai dosen di beberapa universitas, sampai suatu saat politik memanggilnya.
Pada pemilu 1999 ia terpilih sebagai wakil rakyat di DPRD Jakarta. Pada pemilu berikutnya ia terpilih lagi sebagai anggota DPRD Jakarta dan berposisi sebagai Wakil Ketua. Sebelum jabatan itu berakhr ia diajuka sebagai calon Gubernur Jawa Barat.
Pada tahun 2008, kang AHER terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat. Padahal saat itu ia bukanlah calon uggulan. Hal ini yang membuat banyak pihak meragukan kapasitasnya untuk memimpin Jawa Barat. Namun pada akhirnya kang AHER menjawab semua keraguan itu.
Ketika dilantik sebagai Gubernur pada 2008, angka partisipasi pendidikan, terutama di Ciamis, Sukabumi dan Pantura sangatlah rendah. Untuk itulah kemudian ia memporsikan dana besar untuk biaya operasional sekolah, buku gratis, beasiswa, dll. Kini angka partisipasi pendidikan Jawa Barat sudah jauh meningkat. Dalam meningkatkan budaya baca siswa, Pemprov Jabar mencetak 28 juta eksemplar buku yang dibagikan gratis kepada siswa siswi di seluruh penjur Jabar.
Pemberian Beasiswa telah meningkatkan partisipasi siswa. Untuk SD naik dari 95% menjadi 115%. SMP dari 89 ke 98 persen. Sedang SMA dari 51 menjadi 61 persen. "Saya belum puas, mudah-mudahan 2013 nantimeningkat lagi." kata kang AHER.
Di Sektor Kesehatan, jumlah bidan yang semula sangat minim diperbanyak. Begitu pula dengan jumlah dokter dan Puskesmas. Puskesmas PONED (RS Kecil), atau Puskesmas yang memiliki fasilias rawat inap, termasuk melakukan tindakan kelahiran dan kebutuhan darurat lain diperbanyak. Saat awal jumlahnya baru 143 Puskesmas Poned yang dicicil selama 10 tahun pada kepemimpinan sebelumnya. Saat ini jumlahnya sudah 342, bertambah 201 unit hanya dalam jangka 2 tahun. Di akhir jabatannya ditargetkan sudah mencapai 500 unit Puskemas Poned.
DI sektor lapangan kerja Pemprov Jabar membuka Balai Latihan Kerja (BLK) di sejumlah Kabupaten Kota dan membuka Bursa Lapangan Kerja secara konsisten. Selain BLK dibuka juga program pelatihan dan bantuan kredit untuk kelompok UMKM.
Selama 3 tahun kepemimpinannya, kang AHER mampu menciptakan sejuta lapangan pekerjaan bagi masyarakat Jawa Barat.
Profesi sebagai Mubaligh tetap ia tekuni meskipun telah menjadi Gubernur. Dia masih sering memberi tausyiah pada pengajian yang diikuti masyarakat seluruh penjuru Jabar. Setiap Rabu Pagi dalam sepekan, ia memimpin pengajian khusus yang diikuti para pejabat Eselon II di lingkungan Pemprov Jabar.
"Kepemimpinan, Fokus dan Dipaksa. Kalau tidak dipaksa sulit berhasil." [kang AHER tentang kunci keberhasilannya]
Ia menciptakan lapangan kerja bagi 1.000.00 orang di Jabar dan mengembangkan kewirausahaan, hal yang membuatnya juga menerima penghargaan sebagai kepala daerah terbaik dalam bidang ini. Ia berhasil menekan angka pengangguran dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi sertamemperbaiki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Barat. Ia juga berhasil memperbaiki kualitas Infrastruktur Jawa Barat. Tingkat kemantapan jalan dan jembatan di Jawa Barat misalnya, kini Kemantapannya mencapai 97,5%.
sumber: Profil Tokoh Perubahan 2011 Republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar