Masigit Kareumbi

masyaAllah, foto yang bikin saya puas. Tanpa Editan! :)




Seperti biasa, hunting foto memang menyenangkan. Kerja Rekreatif. Itu istilah yang saya pakai. Bersama dengan itu, agar kejernihan jiwa juga terjaga, ada sepasang ayat yang mestilah rajin mengiang  di benak para pencerna hikmah kauniyah. Keduanya adalah ayat berurutan Ali Imran 190 - 191:

3:190Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, 3:191yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dsn mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.


















Ayat yang amat elok. Ada cahaya lebih kala menatap bintang bersama ayat ini. Ada sayup rindu bila menyesap udara ketinggian bersama ayat ini. Serta pastinya ada ciut nyali bila menyimak kebesaran Allah bersama ayat ini.Rasulullah saw punya kebiasaan unik bersama ayat ini. Bila hendak mendirikan Shalat Malam, setelah berwudhu beliau selalu keluar rumah. Dipandangnya langit, dihayatinya pencaran warna gemintang, dihayatinya pemandangan alam malam. Lalu hatinya riuh lemah, merasa kecil tiada daya. Kala itulah ia menangis, lalu segera ke rumah, menghadap kiblat dan mendirikan Shalat.

MasyaAllah, sebegitunya manusia yang di makshum ini merawat sensibilitas hatinya. Sehingga kemudian tak salah riwayat yang mengabarkan bahwa bila kala malam kita melihat bintang dan membaca ayat ini, menghayati hingga haru hati, ada pahala sebanyak bintang di langit yang kan Allah karuniakan. 
Subhanallah..


Rompak hikmah kali cukup melelahkan, karena mesti sampai menjelajah tiga kawasan sekaligus: Kabupaten Bandung, Sumedang dan Garut!! ^0^ Ya, kawasan ini berlokasi di Gunung Masigit Kareumbi, Cicalengka. Letaknya seperti kawasan Gunung Gede yang jadi jantung hutan Bogor-Cianjur-Sukabumi. Jadi, mau tidak mau, atas koordinasi tiga wilayah itulah kawasan ini eksis.

Kawasan seluas 12.420,70 hektar ini dikelola oleh Tim Manajemen Pengelola Kawasan Konservasi Masigit. Oia, usut punya usut ternyata nama Masigit diambil dari Pasir Masigit yang terletak di sebelah timur kawasan. Sedangkan Kareumbi berasal dari gunung Kareumbi di sebelah barat kawasan. Kareumbi juga nampaknya diambil dari nama sebuah pohon, yaitu pohon Kareumbi (Homalanthus populneus) yang semestinya dahulu banyak terdapat di gunung tersebut.

Bagi yang ingin melepas penat atau hunting isnpirasi di tempat ini, bisa langsung menuju lokasi lewat Cicalengka, jalan menurun sebelah kiri dengan rute yang sama jika menuju Curug Cindulang. Bila berkelompok lain lagi, sebab minat masyarakat untuk rkreasi di tempat ini yang makin meningkat, kalian harus lapor dulu :)


Berikut hasil jepretan saya selama di TKP

LANGIT-->

soft




little Contast
Harmony
Harmony 2
Iqra'


MANUSIA-->













Abah Nayaga

FLORA-->


Peri Putih

Lady in red
Big Momma


Light of Hepe

Leaf Me Alone
Kanopi 1
Jejak Matahari
Paku
Spider Trash
Timber Drop 1
Died Insect
Timber Drop 2
Bunga Cemara



 BENDA-->
Rehat

Nafkah
Abu Unggun 1
 Abu Unggun 2
Kanopi
Hutan Rakyat


Prepare for this night


Kantong kayu
clues
Bambu air
Bilik Jembatan
Cerobong
Rumah Peri



2 komentar:

  1. Keren

    Foto2 saya sewaktu di sana tak seindah ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. :D ini foto waktu saya masih newbie, dan hasilnya gak bisa dibilang bagus juga Kath O:)

      Hapus

Related Post

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...