Foto yg diambil pra akad putra KH Jafar Shidiq |
Barangkali mengatakan nikmat dan
ujian datang silih berganti kurang tepat bagi apa yang saya alami sebulananan
ini. Hilir mudik. Lebih tepat rasanya bila dikatakan demikian. Yang satu
datang, yang lain turut mengekor dibelakangnya, tak memberi aba-aba untuk
siaga.
Dan tentu kita semua tahu, bahwa
cara terbaik menghadapi keadaan seperti ini adalah dengan mengikhlaskan
sepenuhnya apapun yang Allah timpakan atas diri kita. Dengan demikian, nikmat
sejatinya akan berasa lebih nikmat. Dan ujian, tak lebih dari nikmat yang
bertransformasi di lain bentuk. :)
Tapi kawan, ada satu lagi yang
rasanya amat aneh bagi saya.
Bercerita. Ya! Bercerita.
Orang-orang entah kenapa jadi
makin banyak yang dengan begitu terbuka menceritakan apapun pada saya. Memang
menyenangkan rasanya. Bukankah ini berarti mereka menaruh kepercayaan yang
besar?
Mereka bercerita banyak hal. Dan
ini jadi makin ganjil bagi saya ketika mereka sampai mengungkapkan privasi yang
seharusnya hanya jadi rahasia antara mereka dan Allah saja.
Percayalah kawan, bahkan beberapa
diantara mereka sampai menceritakan kejahatannya pada saya. Dari mulai penggelapan
jutaan rupiah, sampai dosa perzinaannya. Lugas, ringan, seperti saya adalah
anak polos yang tak kan melaporkan apapun dan bisa disogok sebatang lolipop!
Namun belakangan saya sadar bahwa
ini juga barangkali sebab sikap tak banyak bicara yang saya pelihara. Kalian
tahu sendiri kawan, bukankah saya sangat irit jika berbicara, seperlunya saja,
betul kan?
Di kala seperti inilah barangkali
pepatah ‘Diam itu Emas’ benar-benar menemukan harga dirinya. Selama ini, diam
terlalu akrab dengan karakter pendiam (introvert). Percayalah, saya
bukan seorang yang introvert atau terlalu sebaliknya. Artinya, proporsional
saja sebetulnya. Kalau toh introvert, mana mungkin saya selama ini menjalani
lakon sebagai fasilitator atau trainer tanggung kawan-kawan?
Nah, bagaimana sebetulnya menjadi pembicara yang baik? ada beberapa poin penting yang mesti kita lirik dan perhatikan sebagai pendengar. Berikut beberapa hal yang berpengaruh dalam proses 'mendengar':
Tidak ada komentar:
Posting Komentar