Imajinasi BOCAH


take saat di Garut Festival 2012 :)


Makin kita berupaya untuk beriman, makin ujian itu rasanya serentak menghantam benteng optimisme dalam diri kita. Namun ini keniscayaan. Tak mungkin seorang sakit yang diinjeksi akan pulih seketika. Setidaknya, ia pasti akan meriang dan merasa makin payah sebelum akhirnya benar-benar sembuh.


Demikianlah kiranya bagaimana Allah memperlakukan hamba yang tengah menyandarkan diri padaNya. Akan Ia uji sejauh mana sang hamba kuat memelihara tekad serta bersabar memegangnya.

Dalam proses itu, alangkah sempit rasanya kehidupan. Orang-orang rasanya sulit mengerti keadaan dan kesulitan kita. Keadaan rasanya malah makin menghimpit. Jalan keluar rasanya makin sulit.

Dalam keadaan ini, mengapa kita tak berimajinasi layaknya para bocah?

Perhatikan mereka. Sebuah benda yang hanya teronggok di lantai akan menjelma jadi beragam benda imajinatif megagumkan di tangan para bocah.

Perhatikan mereka. Sebuah ruang kecil akan jadi hamparan benua tak berujung tempat mereka berjelajah.

Perhatikan bila dua bocah bertemu. Ada obrolan-obrolan menakjubkan tentang itu padahal petualangan mereka sebatas berlarian di pekarangan rumah.

Perhatikan! Dan jadilah seperti mereka. Imajinatif. Optimis atas banyak hal.

Otak kanan mereka aktif, hidup mereka aktif dan pikiran mereka produktif.

Inilah sebetulnya yang mesti kita ambil dalam rangka bersiasat dengan hidup yang menghimpit. Yaitu jadi orang yang Imajinatif. Percayalah teman-teman, dalam kepala kita yang dijejali sebongkah otak berbobot kurang lebih 1,5 kg, ada ruang besar yang menanti dijelajahi. Dan percayalah juga, meski para peneliti telah mengungkap rahasia ihwal semesta sampai pelosok galaksi dan membukukannya, buku mengenai eksplorasi akal pikiran manusia pasti akan lebih tebal lagi dari itu.

Maka, tak ada alasan untuk merasa sempit, terhimpit, sulit. Sebab ada milyaran kemungkinan menanti di kepala kita sendiri!

3 komentar:

  1. terima kasih ,blog ini sanggat menginsafkan...tapi ada satu permintaan...burung kecil yang comel itu menganggu pembacaan saya..terima kasih..

    BalasHapus
  2. :D

    trima kasi ncik, supaya tidak comel, baguslah jika di klik saja :D

    BalasHapus
  3. ternyata berbakat juga jad jurnalis.. tulisan2 bagus.

    BalasHapus

Related Post

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...