An Ideal World





Hmm, saya benar-benar agak keranjingan dengan anime ‘Death Note’. Selain karena genre-nya yang Investigate-action and almost no commedy here, juga karena grafisnya yang dibuat surealis sekaligus simpel plus greys framed. Hanya dua yang agak saya kurang suka adalah kesan Gothic yang saangat kental, juga hardcore yang di beberapa episode jadi soundtrack. 

Dan yang lebih bikin keranjingan lagi, adalah alur ceritanya yang betul-betul unpredictable. Alur-alur meitantei Conan atau bahkan novel kang Abik, menurut saya, bahkan masih tak tertebak Anime satu ini.

Saya sudah lama suka dengan penokohan karakter protagonis ‘L’ disini. Karakter yang unik. Jauh dari kesan lelaki muda sempurna yang dalam anime-anime biasanya digambarkan very charming, smart, sporty, dll. Badannya agak bungkuk, bermata panda (kantung mata yang jelas), pucat, dan tampil hanya dengan setelan kaos dan celana longgar sepanjang episode. Satu yang membuat dia punya kelebihan adalah bahwa di film ini, sejak kecil ia sudah dididik untuk jadi semacam investigator ulung.

Karakter utama di film ini dari awal sebetulnya adalah ‘Light Yamato’, seorang pemuda ideal yang banyak dipuja karena kecerdasan, ketampanan ,kemapanan, dll u know lah. Namun dibalik ‘kesempurnaannya’ itu, ada satu yang mengganjal dirinya tentang kriminalitas yang dianggap terlalu ‘mencemari’ kehidupan. Tapi kegelisahan ini akhirnya teratasi ketika ia memiliki ‘Death Note’ yang dengannya ia bisa 'membersihkan' dengan sesuka hati semua penjahat yang dianggap mengotori dunia itu. That’s how an ideal world he will create.

Disitulah titik temu ‘L’ dan Light Yamato (kemudian dikenal dengan Kira. Kira-Japan=Killer-English, julukan yang disandangkan untuk pelaku pembunuh berantai yang tak lain adalah Light). Kira merencakan pembunuhan dengan cerdas dan cermat, L menyelidiki siapa sebenarnya Kira dengan pemikiran-pemikiran yang mencengangkan.

Lepas dari frame film itu, inti dari ceritanya adalah tentang How To Create an Ideal World. L mengungkap berbagai kasus kriminal untuk idealisme itu, tapi Kira membabat para pelaku kriminal untuk tujuan yang sama. Mana yang benar? Nilai sendiri.

Hmm...tujuan yang sama, idealisme yang berbeda. Bukankah ini sebetulnya lumrah dan siapapun dimanapun pasti mengalami? Sebetulnya saya cukup iri dengan beberapa kawan yang mereka sungguh punya prestasi luar biasa selama di kampus. Tapi ketika saya mengenal mereka, jarang sekali saya dapati sebuah sentris ke-ummatan melekat pada tujuan-tujuan dan idealisme mereka. Mereka memang punya tujuan yang bagus, idealisme yang tak bisa diremehkan, tapi semuanya itu hanya sependek umur mereka!!

An Ideal World. Adalah sebuah kerja besar yang limit ketercapaiannya adalah harapan akan keterwujudannya itu sendiri. Rasulullah saw adalah prototipe abadi dalam masalah ini. dalam shirahnya, kita dapati beliau banyak mencetuskan kebijakan-kebijakan tak terduga yang pada akhirnya disadari sebagai sebuah pemikiran brilian yang menyelamatkan ummat dan keberlangsungan risalah. Beliau adalah orang sederhana, yang kesederhanaannya itulah ternyata yang jadi pondasi kukuh kezuhudan dalam menopang tonggak kepemimpinan pasca wafatnya beliau. Beliau berpoligami, adalah demi penguatan Usuhl Fiqih yang kita pahami saat ini. Beliau menahan tetesan darah dari wajahnya untuk tak sampai jatuh ke Bumi ketika di Tha’if, adalah demi menyampaikan pada kita tentang kekuatan Visi!!

'L'

Dan...
Bagaimana dengan kita saat ini?
Saya sungguh merasa sangat miris, ketika mendapati kebanyakan kawan yang aktif dalam Partai Dakwah mendapati Fitnah yang bagi saya sungguh kejam. Padahal sepengamatan saya hingga kini, banyak komunitas di negeri ini yang sampai memikirkan kepentingan orang banyak sebagaimana yang senantiasa bergerak dalam relung-relung pikiran mereka. Mereka orang-orang sederhana, bervisi jauh, dan beridealisme kokoh.
Namun sebagaimana yang telah saya tekankan di awal, Tujuan yang sama belum tentu membuahkan idealisme yang serupa. Hingga, pada akhirnya tak jarang, fitnah itu justru datang dari mereka yang BERTUJUAN SAMA.

Hhhh... seandainya kita mau berpandangan lebih luas dan bijak, Tak malu keragu-raguan kita ternyata telah diperalat oleh musuh nyata kita?
Sahabat, an Ideal World isn’t a ‘New World Order’, that’s have been brought directly by God of The Universe  Through The Qur’an, through Rasulullah, and through His Believer: Us!!

Senja berpelangi di Sukabumi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...